BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Dalam berbagai macam permasalahan yang ada saat ini, mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, Sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa dituntut untuk menjadi pemimpin serta penentu masa depan bangsa Indonesia ini pada umumnya, namun pada kenyataan yang ada peran mahasiswa itu sendiri telah banyak mengalami perubahan yang dikarnakan oleh pergeseran zaman, sehingga banyak mahasiswa yang lupa akan tugas dan peranannya dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia ini, mereka hanya ingin mengejar keberhasilan dalam mata kuliah dan keberhasilan dalam dunia kerja.
Berbeda dengan pengertian Mahasiswa itu sendiri yaitu sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.
mahasiswa menduduki posisi yang strategis dalam keterlibatannya melakukan rekayasa sosial menuju independensi masyarakat, dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dalam posisinya sebagai komunitas terdidik, mahasiswa sebagai salah satu kunci penentu dalam transformasi menuju keadilan dan kemakmuran bangsa
Posisi mahasiswa secara sederhana bisa kita gambarkan sebagai sosok yang barada di tengah-tengah level. Di masyarakat menjadi bagian masyarakat, di kalangan intelektual mahasiswa juga dianggap berada diantara mereka. Dengan kata lain keberadaan mereka berada di tengah-tengah level apapun mempunyai nilai strategis.